sugeng RAWUH TENG WEB LARE MBANYUMASAN>> - JA MIE BON (CERPEN)
  serat tamu/guest book
  MISKIN HATI TAK HARUS MATI
  orang2 shaleh
  sakit kepala??
  my slide foto
  MENDOAN....!!!
  guyon
  sinau
  sound on blog
  wujudkan impianmu
  tempat rehabilitasi narkoba
  tentang aku
  humor abis
  gado-gado aja
  bidadari
  renungan...(ingat lah ortu)
  JA MIE BON (CERPEN)
  >cari tambahan..?
  buat blog yuk
  kesedihanku
  sadarku
  from santie
  Penyesalan
  Dalam diamku
  Wôñk ñðê$ýo
  Understimit man(gôên arwana)
  SEPI...
  serba serbi penting
  serba serbi lagi
  Counter
  from ayu FS
  pagi yang cerah
  tausiyah...
  hikmah hari ini
  tausiyah(saking kanca)
  bayi cewekORcowok
  tausiyah 4 ortu
  ga liqo ga untung
  refleksi diri
  iman..
  Anganku
  rahasia kesuksesan/live musick
  pentingnya AQIDAH
  aqidah islamiyah
  AQIDAH???
  pemurnian AQIDAH
  pusiiing
  taqwa.com
  muroqobah
  taklim..?
  upzzZZ
  budaya banyumas
  lelaki sholeh
  renungan QOLBU
  ebook gratiss
  Poligami??
  SBLM KITA MENINGGAL
  ujian keimanan
  keputusan terbaik
  mata kuliah dari pemulung
  lagu2 midi asyik
  cerita dari temen
  puisi cinta
  sebuah keajaiban

Ja Mie Bon, Si Tukang Mie

By: NO-1

Entry for May 15, 2007

Duaarrr! Suara ledakan besar terdengar. Gudang rahasia perkumpulan Devil, yang dipimpin Devlin Upil meledak dengan tiba – tiba. Mereka yang sedang mengadakan transaksi obat bius kuda dan senjata gelap – gelapan di dalamnya terkejut – kejut, bahkan ada yang pingsan karena sakit jantungnya kumat dan tidak sedikit yang mulai mimisan karena takut yang luar biasa

‘Apa yang terjadi!’ seru Devlin yang merasa sangat terganggu karena terusik saat sedang asyik – asyiknya mengupil. Devlin yang marah beserta anak buahnya keluar dari gudang yang terbakar.

‘Apa itu!’ Anak buah Devlin terkejut. Seorang Pedagang Mie muncul di hadapan mereka sambil sibuk mendorong gerobaknya dengan susah payah. ‘Siapa kau!’ Teriak para anak buah Devlin dengan gemetar,’ Jangan – jangan kau…’

‘Benar sekali, hai, para penjahat!’ Seru si Tukang Mie,’ Namaku Bon, Ja Mie Bon, mottoku Mie ayam semangkuk 5000 rupiah, nggak boleh ngebon!’

Devlin gemetar ketakutan, keringat dingin mengucur dengan hebat dan celananya pun jadi ikutan basah, tapi bukan karena keringat. ‘Bunuh dia! Hancurkan dan leburkan tubuhnya! Tapi sisakan mie 1 mangkuk untukku, aku belum makan dari siang!’ seru Devlin kacau balau. Anak buah Devlin menjawab perintah bosnya dengan memuntahkan peluru – peluru dari senapan mesin mereka. Beberapa dari mereka bahkan memuntahkan makan siangnya dari mulut mereka karena tidak tahan dengan teror yang ditebarkan Ja Mie Bon, Sang Tukang Mie pembasmi kejahatan yang anti ngebon.

Astaga! Ja Mie Bon berlindung di balik Gerobak Mie nya tanpa membalas serangan. Gerobak Mie Ja Mie Bon memang mampu menahan semua peluru karena terbuat dari baja Krakatau Steel dan juga Stainless Steel (pantas sangat berat!!!). Tak lama kemudian Para penjahat itu pun kehabisan peluru. Dan sekarang saatnya Ja Mie Bon bertindak.

‘Mie tali alot sekali!’ seru Jamie sambil melemparkan semangkuk Mie ke arah Devlin dan kronco – kronco nya. Mie itu pun jatuh ke lantai dengan ledakan hebat dan asap tebal. Begitu asap itu hilang, para penjahat sudah terjerat dalam belitan Mie yang kusut dan sangat kuat. Mereka tidak bisa bergerak dan tidak berdaya.

Sekali lagi Ja Mie Bon berhasil menangkap para penjahat yang berbahaya bagi dunia dan yang telah menghambat penjualan para Tukang Mie. Ja Mie Bon benar – benar seorang pahlawan yang hebat.

Di Markas Besar Ja Mie Bon, sebuah pabrik Mie

‘Selamat Ja Mie!’ Seru Bi Hun, asisten Ja Mie yang selama ini membantu Ja Mie dengan memijatnya setelah pulang dari petualangan membasmi penjahat. Bi Hun juga ahli dalam membuat senjata rahasia dari makanan karena ia adalah lulusan jurusan ilmu gizi dan pangan dari universitas ternama. Sungguh berbeda dengan Ja Mie yang sudah berjualan Mie sejak kecil dan mewarisi pabrik Mie milik ayahnya, menjadi seorang Miliuner Mie. Namun karena penjualan Mie menurun akibat banyaknya kejahatan maka Ja Mie memutuskan untuk membasmi mereka dan menyertakan Bi Hun, temannya yang setia dalam petualangan rahasia mereka. Ja Mie pun dikenal dengan nama Ja Mie Bon.

Ja Mie masuk dengan lelah. Ia melihat grafik penjualan mie miliknya. Menurun drastis. Menurut berita, penjualan mie meburuk bukan hanya karena tingkat kejahatan yang semakin tinggi tetapi juga karena kalahnya persaingan dengan produk baru seperti Spageti. Ja Mie Menghela nafas. Keuangan nya sedang mengalami krismon. ‘Bi Hun, sepertinya kita harus berhenti menjadi Super Hero,’ keluh Ja Mie.

Bi Hun terdiam dan menatap Ja Mie dengan pandangan sedih. Ia tahu kesulitan Ja Mie. Biaya perawatan gerobak Mie baja, pembuatan senjata Mie dan juga Pabrik Mie yang dijadikan markas membutuhkan biaya yang sangat besar. Ja Mie tidak mampu lagi membiayai semua ini dan Ja Mie juga tidak mau menentang prinsip utamanya yaitu ngebon (berhutang) pada orang lain. Bi Hun menepuk bah Ja Mie,’ Jangan kuatir, Ja Mie, aku akan terus mendukungmu!’

1 Bulan Kemudian

Devlin Upil dijatuhkan hukuman mati oleh pengadilan dengan cara digelitiki hingga lemas dan pada akhirnya mati. Tapi sehari sebelum hukuman mati dilaksanakan, Devlin berhasil melarikan diri dengan cara meledakkan tembok penjara. Menurut keterangan para saksi, Devlin menggunakan bom upil dari hidungnya. Bom sekecil upil telah diselundupkan ke dalam penjara dan tidak ada yang mencurigai Devlin saat mengupil dan menempelkannya ke tembok karena semua orang tahu itu adalah kebiasaannya yang jelek (Don’t try this at home!)

Darah kepahlawanan Ja Mie berdesir mendengar hal itu. Namun desah nafas Bi Hun menyadarkan Ja Mie. Ia bukan lagi super hero ‘The Ja Mie Bon’. Ia sekarang hanyalah seorang pengusaha dan penjual mie… hanya orang biasa. Biarlah para polisi yang mengurusi masalah ini dan menangkap Devlin kembali walau hal itu agak mustahil. Polisi dengan bersenjatakan pentungan dan kentongan kayu tidak sebanding dengan senjata yang dimiliki Devlin. Peluru sangat mahal harganya sehingga pihak kepolisian sudah lama tidak lagi menggunakannya dan menggantinya dengan senjata yang lebih murah dan hemat energi juga bebas polusi, yaitu pentungan.

Kejahatan meledak di mana – mana. (Note: Maksud penulis di sini bukan penjahatnya yang meledak melainkan penjahat yang menggunakan bahan peledak semacam petasan dan kembang api). Setiap hari selalu saja ada Bang yang kebobolan. Kemarin Minggu Bang Mamat kebobolan kadang sapinya. Kemarin sore Bang Joko kebobolon toko berasnya. Dan hari ini Bang Tono yang kebobolan WC nya namun syukurlah tidak ada barang yang sempat dicuri selain sebuah ember. Para Polisi hingga hansip sudah kehabisa akal. Devil and the genk sama sekali tidak dapat dilumpukan. Penduduk kota berteriak,’ Ja Mie Bon, dimanakah engkau?’

Kantor Kepala Polisi

Baru kali ini kepala Polisi Tracy, si Sexy kebingungan. Kejahatan meningkat hingga mencapai 1243% dan pada akhirnya Tracy mendapat penghargaan sebagai kepala polisi pertama yang berhasil memecahkan rekor tingkat kejahatan tertinggi sejagat. Namanya terukir dengan buruk di Guinnessee Recoordssse dan hadiahnya dibelikan petasan untuk menandingi senjata peledak para penjahat. Prinsipnya: Tidak ada rotan akar pun jadilah, tidak mampu membeli bom, petasan juga nggak apa – apa.

‘Lapor, Ibu kepala sexy, eh, Tracy!’ seru D’ Jaret, wakil kepala polisi yang diimpor khusus dari Perancis untuk membantu Tracy,’ saya sudah mencari si Tukang Mie, si Bon – bon, maksudnya Ja Mie Bon, tapi tidak ketemu – ketemu, gitu lho mungkin dia udah ngacir terkuncir – kuncir ke negeri kincir – kincir angin!’ Tracy makin bingung mendengar laporan D’ Jaret yang berantakan apalagi Ja Mie Bon lenyap tiba – tiba tanpa kabar. Tracy bisa crazy (gila) jika nggak makan mie buatan Ja Mie Bon,’ Miss you, Mr Bon!’ seru Tracy dalam hati.

Markas Ja Mie Bon, ehm, maksudnya Mantan Markas Ja Mie Bon

Dijual! Sebuah Pabrik Mie! Ukuran: 100m x 40m. Ruangan luas dan bersih. Dilengkapi dengan radar, sistem pengaman tingkat tinggi dengan kamera tersembunyi dan laser, memiliki ruangan rahasia untuk melarikan diri dan juga ruang uji coba senjata nuklir. Berbahaya! Banyak jebakan rahasia dan senjata tersembunyi. Bagi yang berminat dapat menghubungi Mr. Hun, The Bi Hun. No telp: 0888- xxxxxxx (dirahasiakan karena alasan tertentu). Harga Nego: 100 miliar – 800 miliar.

‘Astaga! Sudah 1 bulan lamanya kita memasang iklan ini di surat kabar tetapi tidak ada satu orang pun yang menghubungimu, Bi Hun!’ teriak Ja Mie kesal,’ Apa yang salah dengan iklan ini?’ Bi Hun hanya menghela nafas.

Bi Hun bangkit berdiri dan berkata,’ Ja Mie, aku akan mencari pinjaman uang. Siapa tahu Pabrik Mie kita masih bisa dipertahankan.’

‘Tidak! Jangan katakan segala sesuatu tentang berhutang! Aku benci! BENCI! Karena hutang rokok sebatang, ayah dan ibuku meninggal!’ Seru Ja Mie sambil menangis,’ Mereka meninggal dengan tragis karena ayah lupa membayar hutang rokoknya kepada Bang Mamat dan ditabrak truk!’

Bi Hun terdiam. Baru kali ini, Ja Mie mengatakan kisah tragedi kedua orang tuanya,’ Kejam sekali Bang Mamat itu! Hanya karena hutang rokok sebatang, ia tega membunuh orang tuamu dengan truk.’

‘Bukan! Bukan begitu! Ayah yang sedang menyetir mobil tiba – tiba teringat akan hutangnya kepada Bang Mamat dan segera memutar mobilnya secara tiba – tiba, akibatnya sebuah truk menabrak mobil kami. Sebelum meninggal ayah berpesan agar aku jangan berhutang kepada siapapun,’ Kata Ja Mie.

Akhirnya rahasia prinsip Ja Mie pun terungkap. Padahal sudah lama para Paparazi berusaha mencari informasi ini untuk dijual dengan harga mahal, Rp 500,- tapi Ja Mie tidak bersedia menceritakan nya kepada siapapun.

‘Aku sudah lelah, Ja Mie. Kita tidak bisa begini terus. Ada banyak orang yang sedang mengharapkan kita. Sudah saatnya untuk bangkit dan tidak ada salahnya dengan meminjam uang asalkan dengan cara yang benar,’ kata Bi Hun.

‘Jangan menasehatiku seperti itu! Kau tidak tahu bagaimana rasanya kehilangan orang tua karena masalah hutang! Jika kau berani meminjam maka hubungan persahabatan kita putus sampai di sini!’ Seru Ja Mie dengan kasar kepada Bi Hun.

Bi Hun menghela nafas panjang dan melangkahkan kakinya keluar. Ja Mie memalingkan muka dan hatinya merasa terluka. Pintu pun terbuka dan tertutup kembali, Bi Hun telah pergi.

‘Toloonngggg! Ja Mie, aku diculik!’ Bi Hun berteriak. Ja Mie bergegas keluar. Devlin sambil menunggang keledai berwarna putih sedang menculik Bi Hun. Bi Hun tertidur setelah dibius dengan obat ‘U Pil Tidur’. Ja Mie segera berlari mengejar Bi Hun tapi lari keledai lebih cepat dari Ja Mie dan Bi Hun pun menghilang.

Ja Mie melapor kepada pihak kepolisian dan ditangani langsung oleh Tracy. Tracy berkata,’ Ini sudah kejadian penculikan yang ke – 1001 hari ini, anak, ibu, gadis, kakak, kakek, nenek, bapak, om, tetangga, pacar, selingkuhan, sopir, pembantu, bidyguard, anjing, ikan hias, dan tanaman bonsai pun tidak luput dari penculikan akhir – akhir ini. Bahkan pakaian dalam ku pun ikut diculik tadi pagi. Sungguh kurang ajar! Maaf, Bapak Mie, saya tidak bisa membantu. Seandainya saja Pahlawan Super pembela kebenaran Ja Mie Bon masih ada di sini,’ Tracy pun menghela nafas.

Ja Mie tidak ada pilihan. Ia harus kembali menjadi Ja Mie Bon untuk menolong sahabat setianya, Bi Hun.

‘Siapkan anak buahmu, Tracy yang sexy!’ Seru Ja Mie Bon, Tukang Bakmi Super, muncul tiba – tiba di depan Tracy. Tracy terkejut dan terpesona. Ja Mie Bon benar – benar tukang bakmi yang keren abis.

‘Tidak ada siapapun di sini, Ja Mie Bon. Semua polisi sudah pulang karena pihak kepolisian tidak sanggup membayar upah lembur para personilnya. Kini hanya tinggal kita berdua, Mr Bon,’ bisik Tracy lirih menggoda.

‘Tidak apa – apa. Kita berdua juga sudah cukup untuk membasmi Devlin si penjahat. Ayo, kita berangkat sekarang! Kendaraan ku sudah siap di depan!’ Seru Ja Mie Bon.

Tracy pun naik ke atas gerobak bakmi dan Ja Mie Bon dengan susah payah mendorong gerobak bakminya. Sepertinya berat Tracy sudah naik 5 kg sejak mereka terakhir kali bertemu. Tapi Tracy tetap saja sexy…

Di Markas Devil

Sebuah Gerobak Bakmi meluncur masuk, mendobrak pintu kertas markas Devil. Para penjaga markas yang sedang sibuk main kartu, terkejut bukan main. Terdengar seruan,’ Namaku Bon, Ja Mie Bon, mottoku Mie ayam semangkuk 5000 rupiah, nggak boleh ngebon!’ Astaga! Ja Mie Bon telah kembali!

Peluru pun berdesingan! Bom berluncuran! Permen karet berjatuhan! Para wanita berpelukan! Upil – upil bertumpukan! Telepon berderingan! Pembaca bertepuk tangan! Hore! Hore! Seru! Seru! Semua perhatian tertuju pada Gerobak Bakmi baja milik Sang Superhero. Devlin muncul dengan kesal dan ia mulai mengupil secepat mungkin dan meluncurkan bom upilnya yang terkenal. Sekali! Dua kali! Tiga kali! Gerobak pun terguling terkena ledakan bom upil tiga kali berturut – turut. Tapi hidung Devlin berdarah karena mengupil terlalu cepat.

Tiba – tiba Ja Mie Bon dan Tracy muncul di belakang Devlin. Gerobak hanya pengalih perhatian sehingga mereka berdua dapat menyelinap masuk dan menyandera Devlin. Ja Mie Bon menggunakan bakmi untuk menjerat leher Devlin. Anak Buah Devlin tidak berdaya melihat bosnya tak berkutik.

‘Hajar dia, Tracy!’ Perintah Devlin. Ja Mie Bon terkejut dan mengalihkan wajahnya kepada Tracy. Sebuah pentungan menghajar Ja Mie Bon dan ia pun pingsan.

Ja Mie Bon tersadar dalam keadaan terikat bersama Bi Hun. Astaga! Tidak pernah terpikirkan oleh Ja Mie Bon, Tracy ternyata seorang pengkhianat. Mata – mata dari Devlin. Sungguh celaka!

‘Ja Mie, akhirnya kau datang juga, sahabat!’ bisik Bi Hun,’ kupikir kau tidak akan datang karena aku mau berhutang.’

Ja Mie menarik nafas panjang,’ Aku datang karena ingin menanyakan, apakah ada orang yang menghubungimu untuk membeli pabrik Mie ku. Di Iklan, aku mencantumkan namamu sebagai contact person. Jika kau mati maka tidak ada yang mau membeli pabrik itu. Tapi semua itu tidak jadi masalah lagi. Kita akan mati berdua di sini.’

‘Kalian tidak akan mati semudah itu!’ Tracy datang menghampiri Ja Mie bon dengan berlenggak – lenggok ala penyanyi dangdut,’ Kalian tidak dibunuh sebelum menyerahkan sesuatu yang paling berharga dari dirimu.’

‘Ha! Tidak! Jangan ambil keperjakaanku!’ Tangis Bi Hun.

‘Bodoh! Siapa yang mau mengambil keperjakaanmu? Aku hanya mau bakmi dan formulanya. Cepat serahkan padaku!’ Bentak Tracy.

‘Tidak akan!’ Tolak Ja Mie Bon tegas,’ Walaupun kau merayu – rayu aku bahkan hingga memelas sekalipun, aku tidak akan goyah. Aku tidak mempan dengan semua itu.’

‘Bagaimana jika dengan disiksa? Misalnya dengan dikebiri?’ senyum Tracy dengan amat sangat licik. Seorang anak buah Devil pun maju sambil membawa gunting yang tajam.

Ja Mie dan Bi Hun terkejut. Hukuman ini lebih kejam dibandingkan hukuman mati. ‘Sakittt!!!!’ Teriak mereka berdua dan tali yang mengikat mereka pun putus. Anak buah Devil itu memotong tali pengikat Ja Mie dan Bi Hun bukan *censored* mereka. Tracy melongo – longo. Bukan itu saja, bahkan anak buah itu juga memberikan Ja Mie dan Bi Hun senjata.

‘Apa yang kaulakukan, idiot?’ Tanya Tracy kebingungan.

‘Malam dingin tiba tanpa suara. Angin malam mampir tanpa berita. Tiada kata – kata saat purnama namun So Hun paling enak saat sepi tiba. So Hun semangkuk 3000 rupiah, lebih murah dari mie ayam!’ seru anak buah itu,’ perkenalkan aku adalah kakak Bi Hun, The So Hun.’

‘Pahlawan Legendaris dari Negeri Seberang, So Hun, tidak mungkin!’ Tracy panik dan semakin histeris,’ Bunyikan alarm!’

Ja Mie Bon bersatu dengan 2 bersaudara Hun, Bi Hun dan So Hun menjadi makanan yang lezat dan penuh gizi jika disajikan dengan masakan yang tepat. Namun kali ini mereka menjadi santapan yang mengerikan bagi kelompok Devil.

‘Mie ayam pedas lengkap dengan pangsit mengocok perut!’ Seru Ja Mie Bon sambil menyumpal mulut Tracy dengan semangkuk Mie dan memukul perutnya dengan tinju secepat kilat.

‘Makan Bihun malam – malam membuat perut kenyang dan tidur nyenyak!’ Seru Bi Hun sambil menendang perut Tracy dan mecolok kedua matanya.

‘So Hun nikmat tanpa bahan pengawet cocok untuk menjerat wanita dengan karet!’ Seru So Hun sambil mengikat tracy dengan So Hun yang harum.

Triple Combo dari Pahlawan Super! Tracy sama sekali tidak berdaya. Sekarang saatnya menghajar Devlin Upil, pimpinan komplotan Devil. Suara gaduh terdengar di mana – mana, ketiga jagoan sedang menghajar anak buah Devil sampai tidak bersisa.

Devlin yang ketakutan segera melarikan diri ke atap. Hidungnya masih mimisan karena mengupil terlalu cepat saat berhadapan dengan gerobak Ja Mie Bon. Ia berniat melarikan diri dengan Kendaraan muktahir abad ini, B3 (Baling – Baling Bambu). Namun saat Devlin lepas landas, sebuah Mie Panjang sekali menjerat kakinya. Devlin Upil pun tidak bisa mengendalikan kendaraan B3 nya dan jatuh ke dalam jurang. Apakah ini akhir dari Penjahat international yang terkenal Bengal, The Devlin Upil? Siapa yang akan tahu?

Pihak kepolisian tiba di tempat kejadian dan menemukan Tracy yang sedang tersiksa karena beratnya naik 5 kg akibat terlalu banyak makan Mie dan tubuhnya membengkak akibat Triple Combo para Superhero. Mereka menangkap Tracy dan menjatuhkan hukuman penjara 500 tahun dan diharuskan menjadi tukang pijat kepolisian selama 300 tahun karena kejahatan menjadi mata – mata dan telinga – telinga dalam kepolisian. Pihak kepolisian mengerahkan segala upaya untuk mencari tubuh Devlin Upil namun tidak berhasil. Hingga saat ini kambing pelacak dari kepolisian masih terus berusaha dan masyarakat sudah mengancam akan menjadikan kambing kepolisian sebagai kambing guling jika tidak juga berhasil menangkap Devlin Upil…nyam…nyam….

Oke, cukup tentang pencarian tersebut. Kita kembali kepada Ja Mie dan Bi Hun yang tidak juga berhasil menjual pabrik mie nya. Akhirnya Ja Mie memutuskan untuk bekerja sama dengan So Hun menciptakan produk baru yang disebut Bi Mie So Hun, yang tercipta berkat jurus combo yang mereka ciptakan sendiri. Dengan produk ini, Pabrik Mie Ja Mie berhasil bangkit kembali dan bahkan diekspor ke negeri seberang. Luar Biasa! Itulah kehidupan dari 3 superhero. Siang mereka adalah pengusaha makanan dan malam mereka adalah pembela makanan. Hidup makanan!

Today, there have been 567520 visitors (2261036 hits) on this page!
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free