sugeng RAWUH TENG WEB LARE MBANYUMASAN>> - muroqobah
  serat tamu/guest book
  MISKIN HATI TAK HARUS MATI
  orang2 shaleh
  sakit kepala??
  my slide foto
  MENDOAN....!!!
  guyon
  sinau
  sound on blog
  wujudkan impianmu
  tempat rehabilitasi narkoba
  tentang aku
  humor abis
  gado-gado aja
  bidadari
  renungan...(ingat lah ortu)
  JA MIE BON (CERPEN)
  >cari tambahan..?
  buat blog yuk
  kesedihanku
  sadarku
  from santie
  Penyesalan
  Dalam diamku
  Wôñk ñðê$ýo
  Understimit man(gôên arwana)
  SEPI...
  serba serbi penting
  serba serbi lagi
  Counter
  from ayu FS
  pagi yang cerah
  tausiyah...
  hikmah hari ini
  tausiyah(saking kanca)
  bayi cewekORcowok
  tausiyah 4 ortu
  ga liqo ga untung
  refleksi diri
  iman..
  Anganku
  rahasia kesuksesan/live musick
  pentingnya AQIDAH
  aqidah islamiyah
  AQIDAH???
  pemurnian AQIDAH
  pusiiing
  taqwa.com
  muroqobah
  taklim..?
  upzzZZ
  budaya banyumas
  lelaki sholeh
  renungan QOLBU
  ebook gratiss
  Poligami??
  SBLM KITA MENINGGAL
  ujian keimanan
  keputusan terbaik
  mata kuliah dari pemulung
  lagu2 midi asyik
  cerita dari temen
  puisi cinta
  sebuah keajaiban
Rabu, 11 Desember 2002
Merasakan Kehadiran Tuhan
 Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang kembali dan menang. Seberapa besar kemenangan yang Anda peroleh amat tergantung dari perjuangan Anda sendiri dan tingkatan puasa yang berhasil Anda raih.

Sekadar menyegarkan ingatan kita, ada empat tingkatan puasa yang dapat kita lakukan, berturut-turut fisik, sosial emosional, mental, dan spiritual. Puasa fisik adalah sekedar menahan makan dan minum secara fisik. Ini level terendah. Puasa sosial emosional adalah mengendalikan perilaku dan perasaan Anda. Puasa mental adalah mengendalikan pikiran Anda. Jadi, kalau dalam puasa sosial emosional Anda merasa marah tapi berusaha mengendalikan diri, dalam puasa mental Anda bahkan tak akan merasa marah. Kenapa? Karena Anda dapat mengendalikan pikiran Anda. Dengan mengontrol pikiran inilah Anda mengendalikan perasaan Anda.

Tingkatan tertinggi adalah puasa spiritual. Intinya adalah merasakan kehadiran Tuhan dalam keseharian Anda. Inilah sebenarnya tujuan utama puasa yaitu menjadi orang yang taqwa.

Banyak orang mengartikan taqwa dengan takut. Dalam hal ini saya agak berbeda. Saya memaknai taqwa dengan bahasa cinta. Saya kira bahasa cinta jauh lebih tinggi daripada bahasa takut. Tuhan sendiri adalah sumbernya cinta. Dialah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Cinta senantiasa menimbulkan kerinduan, sementara takut lebih sering mendatangkan kebencian.

Coba renungkan bagaimana perasaan Anda pada orang-orang yang Anda cintai: pasangan, anak-anak, orang tua, dan sanak saudara? Kalau Anda berhari-hari tak bertemu dengan mereka, bagaimana rasanya? Rindu bukan?

Sekarang bayangkan orang yang Anda takuti (misalnya bos Anda). Bagaimana rasanya kalau berhari-hari Anda tak bertemu dengan bos Anda? Senang bukan? Jadi jelas, perasaan cinta itu jauh lebih tinggi daripada perasaan takut.

Begitu juga dengan Tuhan. Tuhan adalah sesuatu yang kita cintai, bukan kita takuti. Isyarat mengenai ini ada dalam surat Al Baqarah ayat 186. Ayat ini menarik, karena kaum orientalis mengatakan ayat ini salah tempat. Alasannya, Al Baqarah 183 - 187 semuanya bicara mengenai puasa kecuali ayat 186 yang sekonyong-konyong berbicara mengenai sesuatu yang sama sekali tak berkaitan dengan puasa, ''Dan apabila hamba-hambaku bertanya tentang Aku, katakanlah Aku dekat...''

Coba Anda renungkan ayat tersebut. Lihatlah dalam bahasa apa Tuhan berbicara. Sangat jelas, Tuhan bicara dalam bahasa cinta, bukan bahasa takut. Dan karena ayat ini muncul di tengah ayat mengenai puasa, pasti ada yang ingin disampaikan Tuhan disini. Saya menangkap bahwa cinta inilah sebenarnya yang dimaksud Tuhan dengan taqwa. Jadi maknanya begini, kita diwajibkan berpuasa supaya bertaqwa yang intinya adalah merasakan bahwa Tuhan itu dekat dan hadir dalam keseharian kita. Inilah esensi cinta yang tertinggi.

Mari saya jelaskan bahasa cinta ini dengan contoh yang lebih konkrit. Bayangkan saat-saat Anda mencintai seseorang. Anda akan memulainya dengan level cinta yang pertama yaitu percaya. Anda percaya pada kekasih Anda. Anda percaya akan bahagia bila hidup bersamanya. Anda percaya ia tak akan menghianati Anda. Dalam konteks hubungan dengan Tuhan, inilah yang disebut iman.

Berbekal kepercayaan ini Anda kemudian memasuki cinta tahap kedua yaitu perbuatan/tindakan. Anda menikah dengan orang yang Anda cintai. Anda mengucapkan ijab kabul. Dalam hubungan dengan Tuhan ini dapat dianalogikan dengan kalimat syahadat. Kemudian Anda melakukan tindakan-tindakan cinta kepada kekasih Anda. Ini bisa dianalogikan dengan melakukan Rukun Islam.

Cinta yang tertinggi setelah itu (tingkat ketiga) adalah merasakan kehadiran orang yang kita cintai dimana pun kita berada. Walaupun secara fisik Anda berjauhan, spirit Anda selalu bersama-sama. Ada suatu kontak batin yang mendalam yang selalu terjalin. Dengan demikian Anda tak akan mengkhianati pasangan Anda, bukan karena takut kepadanya, tapi karena kecintaan Anda yang begitu besar.

Inilah yang disebut taqwa. Taqwa adalah mencintai Tuhan dalam tingkatan yang tertinggi, yaitu dengan senatiasa merindukan keasyikan bercengkerama denganNya. Taqwa berarti merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap langkah kita. Tuhan sungguh dekat. Merasakan bahwa Tuhan selalu bersama kita akan menghindarkan kita dari rasa takut dan cemas, serta akan menumbuhkan rasa percaya diri dan integritas yang tinggi.

Persoalannya, kita sering tak menyadari kedekatanNya. Ini seperti cerita ikan yang sedang mencari samudera. Ikan ini bertanya kepada temannya, ''Dimanakah saya dapat menemukan samudera? Saya sudah mencarinya kemana-mana, tetapi sia-sia saja!''

''Samudera adalah tempat engkau berenang sekarang ini,'' ujar kawannya.
''Hah? Ini hanya air saja! Yang kucari adalah samudera,'' sangkal si ikan. Dengan perasaan sangat kecewa ia pergi mencari samudera di tempat lain.

Hal demikian juga dapat terjadi pada Anda. Padahal Tuhan tak perlu Anda cari. Ia bahkan lebih dekat daripada urat leher kita sendiri!

Oleh: Arvan Pradiansyah, Dosen FISIP UI & Pengamat Manajemen SDM e-mail: probis2002@republika.co.id, faksimile: 021-7983623
Today, there have been 563944 visitors (2254536 hits) on this page!
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free