sugeng RAWUH TENG WEB LARE MBANYUMASAN>> - tausiyah 4 ortu
  serat tamu/guest book
  MISKIN HATI TAK HARUS MATI
  orang2 shaleh
  sakit kepala??
  my slide foto
  MENDOAN....!!!
  guyon
  sinau
  sound on blog
  wujudkan impianmu
  tempat rehabilitasi narkoba
  tentang aku
  humor abis
  gado-gado aja
  bidadari
  renungan...(ingat lah ortu)
  JA MIE BON (CERPEN)
  >cari tambahan..?
  buat blog yuk
  kesedihanku
  sadarku
  from santie
  Penyesalan
  Dalam diamku
  Wôñk ñðê$ýo
  Understimit man(gôên arwana)
  SEPI...
  serba serbi penting
  serba serbi lagi
  Counter
  from ayu FS
  pagi yang cerah
  tausiyah...
  hikmah hari ini
  tausiyah(saking kanca)
  bayi cewekORcowok
  tausiyah 4 ortu
  ga liqo ga untung
  refleksi diri
  iman..
  Anganku
  rahasia kesuksesan/live musick
  pentingnya AQIDAH
  aqidah islamiyah
  AQIDAH???
  pemurnian AQIDAH
  pusiiing
  taqwa.com
  muroqobah
  taklim..?
  upzzZZ
  budaya banyumas
  lelaki sholeh
  renungan QOLBU
  ebook gratiss
  Poligami??
  SBLM KITA MENINGGAL
  ujian keimanan
  keputusan terbaik
  mata kuliah dari pemulung
  lagu2 midi asyik
  cerita dari temen
  puisi cinta
  sebuah keajaiban

Biarkan Anak Mengkritik dan Menasehati Orangtua

 

Padahal, menurut Dra Endang Retno Wardani, kalau kita sampai memarahinya, itu sama saja kita telah mematahkan minat atau antusiasme anak dan itu sama saja dengan mematahkan konsep diri anak, demikian seperti yang dikutip Nakita.

"Tak heran jika anak pun akan beranggapan bahwa dirinya tidak boleh mengutarakan pendapat kepada siapa pun. Sebab itu bisa membuat orang lain marah dan sakit hati."

Nah, jika sudah demikian, bisa berakibat anak akan selalu membatasi diri. "Sehingga anak akan tumbuh menjadi anak yang tidak kritis," jelas psikolog dari RS Pondok Indah, Jakarta ini.

Jadi sebaiknya, lanjutnya, bila tidak suka akan apa yang dikatakan anak, kita sebaiknya mengatakan pada anak, "Bunda/Ayah tahu, kok, apa yang Adek katakan. Akan Bunda turuti, tapi Adek harus ingat, lain kali bicaranya pelan-pelan dan baik-baik, tidak usah sambil teriak," misalnya.

Dengan begitu kita tengah membangun konsep diri buat anak dan anak pun akan cenderung menuruti apa yang diinginkan oleh kita sebagai orang tua ataupun orang dewasa.

Belajar Jadi Orangtua yang Menyenangkan

 

Tak bisa dipungkiri, anak-anak adalah asset yang sangat berharga, yang berguna bagi bangsa dan negara Indonesia. Untuk itulah, generasi muda yang handal harus diciptakan untuk menyongsong masa depan bangsa. Demikian menurut Unilever Indonesia yang mempercayai bahwa masa depan negara terletak ditangan mereka kalangan anak-anak.

Oleh karenanya, sebagai wujud kepedulian Unilever Indonesia terhadap anak-anak, baru-baru ini Unilever menggelar talkshow bertema ”Belajar Menjadi Orang Tua Yang Menyenangkan” bagi karyawannya di kantor pusat Graha Unilever, Jl Jendral Gatot Subroto. Talkshow yang diadakan pada tanggal 3 November 2006 ini. talkshow ini menghadirkan pembicara Bobby Hartanto, M psi, Vice President Pelangi dan DR Seto Mulyadi selaku Ketua Komnas Perlindungan Anak.

Dalam talkshow tersebut, kedua pembicara menekankan pentingnya peran orang tua dalam proses tumbuh kembang anak. Orang tua dikenalkan dengan cara-cara yang kreatif dalam membangun proses belajar berpikir anak, sehingga diharapkan dengan cara belajar yang menyenangkan anak-anak akan lebih terasah kemampuannya.

Jhonny Sulistio, Senior Medical Advisor PT Unilever Indonesia Tbk mengatakan, “Melalui kegiatan ini, kami ingin mengenalkan kepada orang tua, bahwasanya ada hal-hal yang menarik dan menyenangkan dalam membantu proses tumbuh kembang anak. Orang tua sebaiknya mulai berfikir untuk membuka banyak alternatif edukasi kepada anak-anaknya selama itu sesuai dengan keinginan si anak. Hal inilah yang kami kenalkan kepada karyawan kami, karena kami percaya dampaknya bukan hanya bagi karyawan tetapi juga bagi perusahaan.”

Dalam kesempatan tersebut, Seto Mulyadi juga turut menyampaikan keprihatinannya akan dunia belajar anak-anak di jaman sekarang. Kadangkala orang tua terlalu memaksakan anaknya untuk diikutkan berbagai macam kegiatan karena orang tua ingin anaknya menjadi pintar. Sementara orang tua tidak pernah memahami apa yang menjadi keinginan anak.

Tanpa disadari waktu bermain untuk anak-anak seusia mereka telah kita gunakan untuk belajar dan belajar. ”Don’t abuse your child. Marilah kita bersama-sama belajar menjadi orang tua yang menyenangkan bagi anak-anak kita. Bila suatu hari, anak kita tidak mau sekolah, jangan paksakan kehendak, jangan anaknya disalahkan, salahkan sekolahnya. Karena proses belajar yang tidak menyenangkan bagi anak kita,” ujarnya.

Sementara itu, Jhonny Sulistio juga mengakui bahwa untuk menjadi orang tua yang menyenangkan bagi anak-anak tidaklah mudah. Orang tua juga harus belajar berpikir kreatif, bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak-anaknya. ”Bila kita dapat menjadi orang tua yang menyenangkan, proses tumbuh kembang anak akan berjalan dengan baik. Dengan demikian, bila suasana menyenangkan maka anak dapat belajar mengasah dan menggali kemampuan berpikir kreatifnya, ”tambah Jhonny.

Talkshow yang dihadiri karyawan Unilever beserta keluarganya ini, digelar dalam rangkaian Day Care Centre yang mulai dibuka di kantor Unilever Head Office sejak tanggal 16 Oktober dan berakhir pada tanggal 10 November 2006. Day Care Centre merupakan fasilitas yang disediakan perusahaan untuk karyawan yang dapat digunakan untuk menitipkan anak-anaknya sembari bekerja. Day Care Centre ini biasa dibuka pada saat menjelang dan sesudah Lebaran (Hari Raya Idul Fitri).

Jhonny menambahkan aktifitas Day Care Center telah diadakan di Unilever Indonesia sejak tiga tahun terakhir. Selain itu, Unilever Indonesia juga menyediakan fasilitas nursery (ruang ibu dan bayi) di kantor pusat sejak lima tahun terakhir.

Dalam Day Care Centre ini, Unilever menyediakan fasilitas berupa 8 pengajar anak balita dan 2 asisten pengajar/supervisor untuk mendampingi anak-anak dalam aktifitasnya yang dibagi berdasarkan umur 0 – 1 tahun, 1 – 3 tahun, 3 – 5 tahun, 6 – 10 tahun. Ruangan juga dibuat menjadi arena anak yang lengkap mencakup arena bermain, arena istirahat, tidur siang untuk anak-anak dan tempat khusus untuk mengganti popok bayi. Fasilitas yang tersedia selama jam kerja ini dapat dimanfaatkan oleh anak-anak karyawati Unilever di kantor pusat, kantor Menara Duta dan MBAU. Disamping itu, di klinik karyawan Unilever tersedia dokter dan perawat  yang siap membantu apabila diperlukan.

Tak hanya talkshow, untuk melengkapi kegiatan di Day Care Centre, Unilever juga menggelar Seminar bagi para karyawan. Seminar yang diberi tema ”Perkembangan anak dan Pengenalan dini penyalahgunaan obat pada anak” diadakan pada tanggal 1 November dengan menghadirkan pembicara Pria Nugraha (Drug Conselor) dan Dessy M.psi (Psikolog).

Selain Seminar untuk orang tua, dalam Day Care Cente, anak-anak karyawan yang berusia 4 tahun ke atas juga dapat mengikuti kegiatan seperti berkunjung ke museum, melihat tata surya dengan mengunjungi planetarium, mengadakan pameran Coklat buatan sendiri, membuat prakarya, belajar mengeksplorasi diri, belajar mengenal rambu lalu lintas dengan mendatangi/berkunjung ke kantor polisi, role play chef, role play artist, hero day serta bermain dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.

”Kegiatan yang kami lakukan dalam Day Care ini kami coba membuat kegiatan yang semenarik mungkin untuk dapat dinikmati dan dilakukan oleh anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang ini. Untuk kedepannya, kami ingin agar konsep Day Care Centre ini dapat kami tingkatkan terus sehingga karyawan dan anak-anaknya sebagai generasi penerus dapat merasakan manfaatnya,

Asah dan gali kemampuan berpikir kreatif anak dengan cara belajar yang menyenangkan. Kalimat ini penting dipahami para orangtua yang menginginkan anak-anaknya tumbuh kembang dengan baik. Selama ini mungkin orangtua telah menerapkan cara belajar yang kurang baik pada anak, sehingga membuat anak kurang mampu menggali kreatifitasnya.
Pada umumnya, banyak orangtua yang tak bisa terima tatkala anaknya melemparkan kritik dan nasehat. Bisa jadi, malah muncul perasaan jengkel dan marah.
Today, there have been 564012 visitors (2254632 hits) on this page!
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free