sugeng RAWUH TENG WEB LARE MBANYUMASAN>> - ujian keimanan
  serat tamu/guest book
  MISKIN HATI TAK HARUS MATI
  orang2 shaleh
  sakit kepala??
  my slide foto
  MENDOAN....!!!
  guyon
  sinau
  sound on blog
  wujudkan impianmu
  tempat rehabilitasi narkoba
  tentang aku
  humor abis
  gado-gado aja
  bidadari
  renungan...(ingat lah ortu)
  JA MIE BON (CERPEN)
  >cari tambahan..?
  buat blog yuk
  kesedihanku
  sadarku
  from santie
  Penyesalan
  Dalam diamku
  Wôñk ñðê$ýo
  Understimit man(gôên arwana)
  SEPI...
  serba serbi penting
  serba serbi lagi
  Counter
  from ayu FS
  pagi yang cerah
  tausiyah...
  hikmah hari ini
  tausiyah(saking kanca)
  bayi cewekORcowok
  tausiyah 4 ortu
  ga liqo ga untung
  refleksi diri
  iman..
  Anganku
  rahasia kesuksesan/live musick
  pentingnya AQIDAH
  aqidah islamiyah
  AQIDAH???
  pemurnian AQIDAH
  pusiiing
  taqwa.com
  muroqobah
  taklim..?
  upzzZZ
  budaya banyumas
  lelaki sholeh
  renungan QOLBU
  ebook gratiss
  Poligami??
  SBLM KITA MENINGGAL
  ujian keimanan
  keputusan terbaik
  mata kuliah dari pemulung
  lagu2 midi asyik
  cerita dari temen
  puisi cinta
  sebuah keajaiban

Oleh Sus Woyo

Seorang ibu tua keluar dari sebuah kantor bank. Tas kecil tertenteng di tangannya. Ia bermaksud menyeberang jalan persis di depan gedung itu. Tiba-tiba sebuah angkutan kota meluncur cepat dari arah kiri yang tidak diketahui si nenek. Secepat itu juga, si nenek terkapar. Orang-orang berhamburan menolong.

Ada yang mengangkat tubuhnya. Ada yang menawari becak untuk membawanya ke rumah sakit. Ada yang mencari dari mana asal orang itu. Mereka beramai-ramai ber- belasungkawa kepada nenek yang sedang bernasib kurang beruntung itu, dengan tindakan dan bahasanya sendiri-sendiri.

Namun…namun…sayang sekali ada beberapa orang yang dengan semangatnya juga menyelamatkan tas kecil itu. Lantas begitu petugas mengecek barang-barang berharga milik si nenek, tas kecil yang dibawanya entah raib ke mana.

Seorang tukang becak, dengan enteng berkomentar, ketika saya mencoba menanyakan raibnya barang-barang berharga milik si nenek. “Wah, jangan heran, Mas. Hal macam itu sudah biasa. Apalagi di jalan seperti ini. Sebab walaupun kita kelihatan menolong, belum tentu kita punya niat sama.”

Tanpa bertanya lebih lanjut, saya paham dengan omongan abang becak itu. Bahwa di tengah kesengsaraan masih saja ada orang atau pihak-pihak tertentu yang mencoba untuk “menyelam sambil minum air”.

Mungkin ada benarnya jika kita mendengar kalimat bijak yang berbunyi: “Kesempatan itu datangnya mendadak dan tidak sering, siapa orangnya yang bisa memanfaatkan kesempatan itu, maka ia akan menjadi orang yang berhasil.”

Permasalahannya adalah tinggal bagaimana kita akan menempatkan kalimat bijak yang mengandung motivasi itu. Apakah mau dipraktekan dalam hal kebaikan atau kejahatan. Di sinilah keimanan kita akan diuji. Di sinilah nurani kita diasah.

Idealnya, seorang muslim itu tak kan pernah melakukan hal seperti itu. Sebab di mana saja dan kapan saja, kita tetap ada dalam pengawasan-Nya. Allah tidak akan pernah mengantuk walaupun hanya setengah detik. Apalagi tidur dan melupakan segala tindakan para makhluk-Nya.

Tapi, ‘perangkat’ kita untuk melawan sang iblis ‘laknatullah’, selalu tak seimbang. Sehingga tidak jarang kita terkapar oleh godaan-godaan yang menggiurkan.

****
Baturraden, 06 woyo_sus@yahoo.co.id

Today, there have been 562128 visitors (2251159 hits) on this page!
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free